Senin, 02 Januari 2012

SEMINAR PSIKOLOGI 2

Seminar Psikologi

Tanggal : 17 Desember 2011
Tempat : Gedung sertifikasi Universitas Negeri Jakarta
Tema : "Asyiknya Lulusan Psikologi"

Nama : Chaerunnisa Utami
Kelas : 1PA04
NPM : 18511135

SEMINAR 2

Seminar Perbankan

Tanggal : 15 Desember 2011
Tempat : Universitas Indonesia (Auditorium Fak. Ekonomi UI)
Tema : Mediasi Perbankan Nasional (Bank of America dan Kepolisian RI)

Nama : Chaerunnisa Utami
Kelas : 1PA04
NPM : 18511135

SEMINAR PSIKOLOGI 1

SEMINAR PSIKOLOGI yang berlangsung

Tanggal : 10 Desember 2011
Tempat : Universitas Indonesia (Fakultas Psikologi)
Tema : Your Life , Your Choice

Nama : Chaerunnisa Utami
Kelas : 1PA04
NPM : 18511135

INDONESIA

Indonesia ..
sebuah nama yang memiliki arti . Bumi yang begitu subur dan bangsa yang begitu besar. Tuhan begitu baik memberi negri ini tanah yang begitu subur dengan sumber daya alam yang begitu melimpah. Indonesia Sang Untaian Zamrud di Khatulistiwa dengan ke eksotisan alamnya yang begitu menggoda. Negeri yang elok dengan jutaan warna-warni kebudayaan. Masyarakatnya yang heterogen namun satu, membuatnya semakin indah.
Banyak hal yang mampu diceritakan dari negri ini, budaya, bahasa dan segala macam ada disini. Mulai dari keindahan, keramahan, persaudaraan, kekuasaan, keserakahan hingga pertikaian. Semua cerita itu terbingkai dalam potret negri ini. Indonesia tetaplah Indonesia, negeri yang elok dan permai. Namun sayang pengelola negri ini lah yang membuatnya menjadi carut marut. Dalam kemelut ada secercah sinar yang tampak dari negri ini, sinar kebanggaan yang ditorehkan oleh anak-anak bangsa. Rasa nasionalisme itu yang membuat kami begitu bangga menjadi bagian dari negeri ini, negri ini tetaplah negeri pijakan kami. Pijakan kaki kami dalam melangkah menuntut ilmu, pijakan kaki kami dalam tawa dengan sesama, pijakan kaki kami dalam duka yang melanda. Selalu bersyukur karena Tuhan menciptakan kami terlahir di negri ini, karena negri ini negri yang terlahir dari semangat dan persatuan . Suatu saat nanti, kami yakin negri ini akan berbicara dimata dunia .

TULISAN ILMU BUDAYA DASAR

NAMA : CHAERUNNISA UTAMI
KELAS : 1PA04
NPM : 18511135

CERITAKU ..

Sebenarnya ini bukan curhat, tapi cuma pengen bertukar cerita saja dengan teman-teman semua. Ini cerita tentang kenapa aku memilih untuk masuk jurusan Psikologi. Kenapa ga yang lain ?
Ini semua berawal dari kegiatan aku selama setahun  kemarin. Iya sebenernya aku lulus SMA tahun 2010, saat-saat itu pun aku sudah sibuk mencari dan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negri. Dimulai dari PMDK IPB , saat itu aku mengikuti seleksi melalui nilai rapot karena aku terpilih untuk mengikuti seleksi itu dari sekolah. Dan dikirimlah nilai-nilaiku dan teman yang terpilih untuk seleksi tersebut. Setelah menunggu hampir sebulan, pengumuman PMDK diumumkan, namun sayang aku tidak lolos untuk menjadi mahasiswa IPB . Dari 20 orang perwakilan anak jurusan IPA disekolahku, hanya satu yang lolos menjadi Calon MaBa di IPB . Tidak putus asa, aku ikuti kembali seleksi masuk perguruan tinggi negri melalui jalur SNMPTN . Saat itu aku mengambil Universitas di Jakarta , UNJ dan UIN Syarif Hidayatullah. Dan hasil dari seleksi itu sama-sama membuatku bersedih . TIDAK LOLOS ..
Kesempatan terakhirku hanya ada di tes seleksi ikatan dinas, saat itu aku mengikuti jalur masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) , walaupun dari IPA semasa SMA tapi ada hasrat agar bisa masuk kesana. Dan hasilnya pun sama DITOLAK !
Sedih ?? sudah pasti , tak tau harus seperti apalagi . Disaat waktu aku sudah semakin mepet untuk penerimaan mahasiswa baru karena semua gelombang sudah hampir ditutup. Harapanku hanya masuk perguruan tinggi swasta. Saat itu aku benar-benar bingung ingin kemana , aku tidak tau harus berbuat apa . Rasanya sudah seperti putus asa karena berkali-kali gagal masuk perguruan tinggi negri. Dan akhirnya satu tahun kemarin aku hanya diam dirumah , engga berbuat apa-apa. Kerja aku belum mau , dan entah kenapa saat itu ada orang tua yang ingin anaknya belajar dengan aku. Mula-mula 1 orang beberapa lama kemudian ada sekitarv 7 orang anak yang aku ajarkan . Setahun kemarin aku mengajar les untuk anak-anak usia pra sekolah dan sekolah , semuanya baru tingkat SD. Namun dari sekian anak , ada anak yang memang butuh lebih banyak perhatian dalam belajar. Salah satu muridku ini memiliki sedikit kebutuhan khusus , ya bisa dikatakan berkebutuhan khusus. Anak ini sudah berusia 8 tahun, namun daya tangkap dan cara bicara dia memang sangat minim . Tidak jelas kalau boleh dikatakan.
Di usia 8 Tahun dia masih duduk dibangku TK , secara normal anak usia 8 tahun biasanya sudah masuk kelas 3 SD . Ini yang memacu aku untuk lebih tahu bagaimana aku manghadapi anak seperti ini jika ingin mengajarnya. Karena hal ini lah , motivasi aku untuk masuk jurusan Psikologi. Aku ingin aku bisa membantu sesama dengan ilmu yang aku dapatkan. Membantu mereka mengatasi permasalahan yang memang sedang mereka alami. Sudah saatnya aku berbuat untuk bisa terjun ke masyarakat, ini yang memotivasiku untuk dapat belajar dengan baik setelah mengambil jurusan Psikologi .

TULISAN ILMU BUDAYA DASAR
NAMA : CHAERUNNISA UTAMI
KELAS : 1PA04
NPM : 18511135

IBU , AKU INGIN BISA SEKOLAH

CERPEN
                                                                IBU , AKU INGIN BISA SEKOLAH

            Pagi itu sama seperti pagi biasanya. Cuaca mungkin akan cerah, namun matahari masih belum mau menampakkan wajahnya ke bumi. Di pagi itu, seorang anak laki-laki sedang sibuk membereskan beberapa pisang goreng untuk diletakkan diatas baskom beralaskan daun pisang. Dia adalah Tono. Nama lengkapnya Kartono. Tono adalah seorang anak yatim, dia ditinggal oleh ayahnya saat berusia satu tahun. Kini ia hanya tinggal bersama ibunya, dan ibunya lah yang menjadi sandaran untuk menentramkan hatinya.
            “Bu, pisang gorengnya sudah Tono rapihkan. Hari ini biarlah Tono yang menggantikan ibu berjualan.” kata Tono kepada ibunya
            “Apa kau tidak lelah Tono ? sejak subuh tadi kau sudah terlalu banyak membuang energimu untuk mengangkut sayuran dipasar.” Jawab ibunya
            “Biarlah bu, aku ini kan anak laki-laki. Badanku sehat dan kuat, lagipula Tono sudah terbiasa bu mengerjakan pekerjaan seperti ini.” sahut Tono
            “Jika kau inginkan itu, ibu ya boleh saja hanya saja ibu takut kamu lelah Tono” balas ibunya
            “Aku ingin ibu istirahat untuk hari ini, aku kasihan lihat ibu berjalan mengelilingi kampung untuk berjualan pisang goreng.” Jawab Tono
            “Baiklah kalo begitu Ton, tapi ibu pesan kamu hati-hati ya. Istirahat saja jika kau sudah mulai lelah ” sahut ibunya
Tono pun mengiyakan apa yang dikatakan oleh ibunya. Tak lama kemudian iya sudah mempersiapkan keperluannya untuk berjualan. Sebelum berangkat, Tono berpamitan kepada ibunya dan meminta doa agar dagangan buatan ibunya itu dapat laris. Ya, ibu Tono sudah hamper 12 tahun berjualan pisang goreng. Sejak ayah Tono meninggal, ibunya lah yang bekerja keras demi memenuhi kebutuhan. Tono pun merasa tak iba melihat ibunya bekerja sendirian. Oleh karena itu, setiap subuh dia selalu berangkat ke pasar untuk membantu mengangkut sayuran yang akan dijual oleh pedagang dengan cara seperti itu dia dapat memperoleh uang untuk membantu ibunya.
Tono pun mulai menjajakkan pisang goring keliling kampung. Hari itu pisang goreng buatan ibunya laris. Tono bahagia karena dengan pisang gorengnya habis, berarti dia dan ibunya dapat membeli kebutuhan untuk makan. Sisa pisang goreng di siang itu tinggal sedikit. Tono memutuskan untuk beristirahat sebentar. Dipilih lah tempat duduk dekat sekolah yang rimbun dengan pepohonan. Dalam istirahatnya itu, Tono memandangi dengan tatapan kosong kea rah sekolah. Ada gejolak didalam batinnya untuk dapat melanjutkan sekolah lagi. Tono dulu sempat bersekolah hingga bangku kelas 6 SD, namun karena masalah biaya ia tak dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP.
Setelah selesai beristirahat , Tono memutuskan untuk pulang. Diperjalanan pulang ia masih tetap memikirkan kapan ia bisa bersekolah lagi. Sesampainya dirumah, ia disambut hangat oleh ibunya.
            “Kau sudah pulang Ton ? bagaimana dengan daganganmu ?.” sapa ibunya
            “Alhamdulillah bu, pisang goreng ibu laris. Sepertinya memang pisang goreng buatan ibu sangat enak.” Jawab Tono
            “Ternyata kau pintar juga Ton berjualan, yasudah istirahat dulu ibu sudah buatkan kau the manis hangat. Kalo kau sudah lapar, ibu sudah siapkan lauk dan nasi diatas meja.” Balas ibunya lembut
Tono pun bergegas untuk menyantap masakan ibunya. Tak bisa dibohongi bahwa perutnya memang sudah sangat lapar.
Hari pun mulai beranjak menuju malam. Selesai shalat dan mengaji, Tono duduk dikursi bamboo depan rumahnya. Tono diam, matanya hanya menatap ke langit yang malam itu penuh dengan bintang.
            “Kau sedang melamun Ton ?.” ibunya tiba-tiba datang
            “(kaget) Ibu, tidak bu. Tono hanya sedang melihat bintang di langit sana. Begitu indah” jawab Tono
            “Apa ada yang sedang kau pikirkan ?.” Tanya ibunya
            “(tersenyum) hmm, Tono hanya sedang berkhayal bu. Berkhayal agar Tono bisa sekolah lagi. Menuntut ilmu, bisa menjadi pintar atau bahkan Tono mampu menggapai bintang-bintang dilangit itu bu” sahut Tono
            “(memeluk Tono) Ibu juga ingin kau dapat menjadi orang besar dikemudian hari, tapi ibu sadar ibu belum bisa menyekolahkanmu untuk saat ini. Uang tabungan ibu belum cukup untuk bisa menyekolahkanmu nak. Ibu juga ingin agar kau tidak bernasib sama seperti ibu ini.” jawab ibunya
“Tono juga tidak ingin memaksa ibu untuk meyekolahkan Tono bu, Tono Cuma ingin menjaga ibu dan membuat ibu bahagia selalu. Biarlah sekarang Tono belajar sendiri saja dirumah, toh buku bekas yang kemarin dipakai anak pak Joko pun bermanfaat untuk Tono belajar.” Balas Tono
“(menangis) Ibu ingin sekali Ton agar kau bisa bersekolah lagi. Andai ibu terlahir jadi orang kaya, setinggi apapun kau minta bersekolah akan ibu turuti. Namun ibu hanya berada dalam kehidupan seperti sekarang ini. Bersabarlah nak, kelak suatu saat kau akan temukan jalanmu” balas ibunya
Tono memeluk ibunya dengan erat, ia menangis. Tono tak ingin ibunya bersedih hati. Hari sudah beranjak sangat malam, Tono memutuskan untuk pergi tidur.
Keesokan paginya, Tono semangat untuk berjualan pisang goreng keliling kampong. Pekerjaan ibunya kali ini dia yang mengambil alih. Selesai merapihkan peralatan dagangannya, Tono berangkat keliling kampong. Saat jam istirahat, Tono selalu memilih beristirahat dekat sekolah. Memandang teman-teman seusianya yang bisa bersekolah. Saat Tono sedang menatap dengan begitu khusyu, tiba-tiba iya tersentak kaget karena ada yang memegang pundaknya.
            “Kau melamun nak ?” ucap seorang wanita berjilbab
            “Ma..maaf bu, saya hanya sedang melihat sekolah itu” jawab Tono
            “Kau tidak sekolah ?” Tanya wanita itu
            “Tidak bu, dulu saya sempat sekolah tetapi hanya sampai kelas 6 SD. Orang tua saya tidak mampu membiayai saya, karena kami memang orang tidak punya.” Jawab Tono
            “Lalu apa kerjaanmu sekarang ?” kata wanita itu
            “Saya membantu ibu saya berjualan pisang goreng bu. Sejak ayah meninggal kami harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Setiap subuh saya juga selalu membantu mengangkut sayuran dipasar” balas Tono
            “Ibu boleh tau siapa namamu ?” Tanya wanita itu
            “Nama saya Tono bu” jawab Tono
            “Ibu boleh tau dimana rumahmu ?” kata wanita itu
            “Rumah saya di Desa Gumulan bu.” Kata Tono
            “Oke Tono, ibu permisi dulu ya. Nanti kapan-kapan ibu akan main ke rumahmu” jawab wanita itu
Tono pulang dengan perasaan tak mengerti. Apa yang membuat wanita itu ingin main ke rumahnya.
Beberapa hari kemudian, Tono dan ibunya tidak berjualan pisang goreng. Kali ini ada kerjaan membuat kerajinan dari daun kelapa bersama warga desa. Kebetulan saat itu rumah Tono yang dipakai untuk memproduksi hasil kerajinan. Saat sedang bekerja, tiba-tiba wanita yang dulu berbicara dengan Tono dating.
            “Assalamu’alaikum” ucap wanita
            “Waalaikumsalam” jawab Tono
            “ Tono masih ingat dengan saya ?” kata wanita itu
            “Ibu yang waktu itu di sekolah kan ?” balas Tono
            “Iya Ton , kenalkan nama ibu Lilis. Ibu kepala sekolah di SMPN 1 Gumulan” jawabnya
Tiba-tiba ibu Tono dating
            “Ada siapa Ton ?” ucap ibunya
            “Ibu kenalkan ini ibu Lilis. Beliau Kepala Sekolah d SMPN 1 Gumulan. Ibu, ini ibu saya”
Ibu Tono dan Ibu Lilis pun berjabat tangan
            “Maaf bu kalo boleh tau, ada maksud apa ibu dating kesini ?” kata Tono
            “Begini Ton, Ibu sering sekali melihat kamu duduk depan sekolah dan terdiam seperti merenung. Makanya waktu itu ibu negur kamu dan bertanya tentang asal-usul kamu” jawab bu Lilis
            “Lalu tujuan ibu datang kesini ada apa ?” ucap Tono
            “Begini Ton, setelah ibu mendengar cerita kamu rasanya ibu sangat tersentuh. Kamu anak yang hebat yang mau menyampingkan keegoisan dirimu untuk orang tuamu. Ibu lihat kamu juga pintar, oleh karena itu ibu ingin memberikan beasiswa kepadamu untuk bersekolah lagi dan semua biaya sekolahmu sudah ditanggung oleh pihak sekolah. Apa kau bersedia Ton ?” jawab bu Lilis
            “(ingin menangis) Apa yang ibu katakana itu benar bu ? Tono tidak salah mendengar kan bu ?” ucap Tono berkaca-kaca
            “Tidak Ton, semua ini benar ini bukan mimpi” kata bu Lilis
            “Alhamdulillah Ya Allah , Engkau telah kabulkan doa hamba-Mu yang tak berdaya ini” ucap Tono
            “Mulai besok Senin kamu sudah bisa bersekolah Ton” kata Bu Lilis
            “Ibu terima kasih banyak , karena bantuan ibu Tono bisa bersekolah lagi (mencium tangan Bu Lilis)”
            “(memeluk ibunya) Ibuu.. Tono bisa sekolah lagi. Tono janji akan belajar dengan giat dan bisa bahagiain ibu” kata Tono kepada ibunya
Ibu Tono hanya menangis dan tak henti-hentinya mengucap syukur.
Hari itu Tono begitu bahagia. Ada harapannya kembali untuk dapat bersekolah, bahkan kini ia berani menaruh bintang bintang-bintang dipikirannya. Karena suatu hari nanti bintang-bintang itu mampu dia capai dengan ilmunya.

                                                            # SELESAI#

Tulisan Ilmu Budaya Dasar

NAMA : CHAERUNNISA UTAMI
NPM : 18511135
KELAS : 1PA04