NPM : 18511135
Kelas : 3PA05
TULISAN 1
Fenomena Manajemen SDM
Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah proses perencanaan dalam mengatur sumber daya
manusia yang ada, agar sumber daya manusia yang dimiliki dapat dimanfaatkan dan
digunakan dengan baik, sehingga sumber daya manusia yang digunakan dan
dipelihara tetap bekerja dengan kualitas yang tetap atau bertambah.
Fenomena
yang terjadi pada saat ini mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu
perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan
lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Saat ini SDM dilihat bukan sekedar sebagai
aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, kemudian dapat dikembangkan. SDM juga dapat
digunakan sebagai investasi atau aset dalam suatu organisasi.
Era
Global saat ini sungguh syarat dengan berbagai persaingan yang begitu ketat
dari berbagai bidang didalamnya. Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur
kebutuhan ummat manusia yang selalu berkembang setiap detiknya. Disini
sangatlah jelas harus adanya upaya reformasi untuk sebuah perubahan yang dapat menjawab
semua tantangan perkembangan era global, terlebih bagi Indonesia wajib untuk
melakukannya.
Era
Global abad 21 ini sungguh memiliki banyak tantangan yang harus siap dan sigap
dilakukan oleh segenap umat manusia untuk bisa berbenah diri dalam peningkatan
SDM (Sumber Daya Manusia) didalamnya, termasuk pula ada upaya meningkatan
kualitas dan kuantitas ekonomi.
SDM
merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana
menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing
tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan
tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia,
yaitu:
1). Ketimpangan antara jumlah
kesempatan kerja dan angkatan kerja.
2). Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih
relatif rendah.
Kedua
masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini
mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan
tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi
terus meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini
menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.
Fenomena
meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut
bertanggungjawab. Fenomena penganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan
tinggi, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang
mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
Masalah daya
saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan tantangan
yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan saing yang tinggi
niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia, tidak akan mampu
menembus pasar internasional.Dengan demikian, pada era reformasi dewasa ini,
alokasi SDM masih belum mampu mengoreksi kecenderungan terciptanya konsentrasi
ekonomi yang memang telah tercipta sejak pemerintahan masa lalu. Sementara di
sisi lain Indonesia kekurangan berbagai keahlian untuk mengisi berbagai
tuntutan globalisasi.
Dengan
begitu, seandainya bangsa Indonesia tidak bisa menyesuaikan terhadap pelbagai
kondisionalitas yang tercipta akibat globalisasi, maka yang akan terjadi adalah
adanya gejala menjual diri bangsa dengan hanya mengandalkan sumberdaya alam
yang tak terolah dan buruh yang murah. Sehingga yang terjadi bukannya
terselesaikannya masalah-masalah sosial ekonomi seperti kemiskinan,
pengangguran dan kesenjangan ekonomi, tetapi akan semakin menciptakan
ketergantungan kepada negara maju karena utang luar negeri yang semakin
berlipat.
Tulisan 2
Manajemen Waktu
Tahun 2013 sebentar lagi akan
berakhir dan berganti tahun selanjutnya di 2014, mungkin kita menyadari sudah
banyak waktu yang kita buang dengan sia-sia pada tahun yang lalu. Saya juga
sering mendengar dari teman-teman saya bahwa manajemen waktu itu selalu menjadi
masalah bagi mereka dan mungkin kita semua, apalagi kita yang masih sekolah
atau kuliah. Sudah banyak buku dan artikel mengenai manajemen waktu, dan saya
rasa kebanyakan sudah menyuguhkan tips-tips yang benar dan bermanfaat. Pada
artikel ini, saya hanya akan memaparkan beberapa pemikiran saya mengenai
manajemen waktu.
1.
Kenali diri kita terlebih dahulu
Setiap orang itu unik, maka cara
manajemen waktu yang paling efektif datang dari refleksi pribadi kita sendiri.
Tips-tips selanjutnya bisa kamu pakai sebagai tolak ukur seberapa efektif
strategi-strategi tersebut bagi diri kamu pribadi.
2.
Hindari rasa bosan atau jenuh
Saya orang yang tidak bisa
mengerjakan sesuatu yang sama berjam-jam, sehingga saya selalu berusaha
mengganti apa yang saya belajar atau kerjakan setiap satu atau dua jam. Dengan
mengerjakan bermacam-macam hal dalam satu hari, saya mengerjakan semua sedikit
demi sedikit sehingga tidak terasa bosan atau jenuh.
3.
Alokasikan waktu yang secukupnya
Jika kita ada tugas yang sangat
penting, tidak berarti kita harus menggunakan semua waktu kita untuk tugas itu.
Mungkin tugas itu hanya memerlukan waktu yang sebentar. Hanya saja kita merasa
bersalah jika kita tidak menggunakan semua waktu kita, bahkan waktu tidur kita,
untuk mengerjakan tugas itu. Manajemen waktu bukan hanya soal menyediakan waktu
sebanyak-banyaknya untuk tugas yang penting, melainkan bagaimana kita menentukan
berapa banyak waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tugas itu dengan baik.
4.
Konsentrasi dalam situasi apapun
Kita bisa melatih kemampuan
berkonsentrasi pada satu hal bahkan ketika banyak gangguan (distraction)
di sekitar. Misalnya, walaupun kita sedang berada di bus atau mrt, kita
masih bisa membaca buku atau memikirkan apa yang akan kita kerjakan setibanya
kita di rumah atau kampus. Semua pemikiran kita itu lantas bisa kita catat di smartphone
atau buku catatan. Intinya, banyak waktu bebas (idle time) yang mungkin
sebenarnya kita bisa pergunakan dengan lebih baik jika kita sadar betul akan
setiap detik yang berlalu.
5.
Ganti fokus dengan cepat dan efektif
Saya percaya hanya sedikit orang
yang benar-benar bisa melakukan banyak hal bersamaan (multi-task) tanpa
mengorbankan fokus dan kualitas berpikir. Cara yang lebih baik adalah melatih
diri mengganti fokus dengan efektif. Misalnya, saya bisa fokus menulis artikel
ini selama satu jam, lalu saya bisa langsung mengerjakan laporan Final Year
Project saya selama satu jam berikutnya. Dengan begini saya bisa melakukan
banyak hal tanpa mengorbankan fokus dalam setiap kegiatan.
6.
Tahu kapan dan berapa lama istirahat yang efektif
Kita harus tahu kapasitas kita
dan kapan kita sebaiknya beristirahat. Saya merasa paling segar dan efektif
bekerja setelah bangun tidur, maka saya tidak mau mengorbankan waktu tidur saya
kecuali ada hal yang benar-benar mendesak. Duduk santai di bus atau mrt
juga bisa mengembalikan kesegaran otak, jadi kita juga tidak perlu selalu
berpikir keras dalam setiap waktu bebas (idle time) kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar