NPM : 18511135
Kelas : 3PA05
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan suatu masyarakat atau bangsa ditentukan oleh
keberhasilan seluruh organisasi yang terdapat dalam kehidupan masyarakat atau
bangsa itu. Bagaimana organisasi mencapai tujuannya tergantung performa
manajerial dan efisiensi manajer. Proses manajemen sendiri meliputi
aktivitas-aktivitas yang berhubungan yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian.
Organisasi sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem.
Yaitu satuan kerja yang besar seperti divisi atau urusan. Sebagaimana halnya
dengan setiap sistem, maka organisasi sebagai sistem berada dalam proses
pertukaran yang sambung-menyambung dengan lingkungannya. Oleh karenanya,
organisasi tentu harus memiliki struktur didalamnya untuk mengatur kelangsungan
proses hubungan antar sistem. Struktur organisasi ini tentu harus terurut
berdasarkan posisi tertinggi, hal ini bertujuan agar masing-masing struktur
bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing
Dalam organisasi tentu sangat diperlukan suatu manajemen
organisasi. Hal ini bertujuan agar sistem organisasi didalamnya berjalan dengan
baik dan sesuai dengan peran utamanya.
Ilmu manajemen sebetulnya sama dengan kehidupan manusia,
mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya
tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen. Baik langsung maupun tidak
langsung, baik disadari ataupun tidak disadari manusia menggunakan
prinsip-prinsip dari manajemen.
Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke-20
dibenua Eropa Barat dan Amerika. Dimana negara-negara tersebut sedang dilanda
revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri, yaitu perubahan-perubahan
dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan
masyarakat sudah semakin maju dan beragam jenisnya.
1.2 Tujuan Permasalahan
a. Untuk mengetahui
pengertian manajemen
b. Untuk mengetahui
jenis-jenis manajemen
c. Untuk mengetahui
pengertian kepemimpinan
d. Untuk mengetahui
pengertian, manfaat serta jenis perencanaan
1.3 Rumusan
Permasalahan
a. Apa itu manajemen ?
b. Sebutkan jenis-jenis
manajemen ?
c. Apa itu kepemimpinan
?
d. Apa pengertian
perencanaan ?
e. Apa saja manfaat
perencanaan ?
f. Apa saja jenis
perencanaan dalam organisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengantar
A.
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah istilah kosakata
yang berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu menegement yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur. Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah
disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan
organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik
organisasi.
Istilah manajemen mengacu pada
proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar
diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Proses
menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-kegiatan utama
yang dilakukan oleh para manajer. Fungsi ini lazimnya disebut merancang,
mengorganisasi mengarahkan dan mengendalikan.
a.Perencanaan: Proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
b.Pengorganisasian: Proses yang menyangkut bagaimana
strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif,dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan
organisasi.
c.Pengarahan: Proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi.
d.Pengendalian: Proses yang dilakukan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Efisiensi merupakan bagian penting
dalam manajemen. Efisiensi itu mengacu pada hubungan antara masukan dengan
keluaran. Karena para manajer menghadapi sumber-sumber masukan yang langka
terutama manusia, uang dan peralatan maka mereka menaruh perhatian pada
pemanfaatan sumber-sumber itu secara efisien. Oleh karena itu, manajemen
menaruh perhatian untuk meminimalkan biaya sumber daya.
Namun tidaklah cukup sekedar menjadi
efisien. Manajemen juga menaruh perhatian pada penyelesaian kegiatan-kegiatan
agar sasaran-sasaran organisasi tercapai, artinya manajemen menaruh perhatian
pada efektivitas. Manakala para manajer mencapai sasaran-sasaran organisasi
mereka, dapat dikatakan mereka berhasil atau berguna (efektif). Efektif sering
kali dilukiskan sebagai “melakukan hal-hal yang tepat” artinya kegiatan kerja
yang akan membantu organisasi tersebut mencapai sasarannya. Dalam organisasi
yang sukses biasanya efisiensi yang tinggi terjadi bersama-sama dengan
efektivitas yang tinggi. Dan manajemen yang buruk itu seringkali diakibatkan
oleh ketidakefisienan dan ketidakefektifan atau oleh efetivitas lain yang
dicapai melalui ketidakefisienan.
B. Jenis – Jenis Manajemen
1. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber
daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber
daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama
kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
2. Manajemen Pemasaran adalah
kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya
dapat diwujudkan.
3. Manajemen Produksi adalah
penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik
produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga
produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
4. 4. Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis
yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur
berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana
pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah
diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
5.
Manajemen Informasi adalah
kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan
bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka
panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan
seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi
internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan
tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.
6.
Manajemen Strategi, Secara
sederhana manajemen dapat di artikan sebagai Perencanaan, Pengorganisasian, Pergerakan, Pengawasan dalam
rangka pengambilan keputusan.
7.
Manajemen operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis
berlangsung secara efektif dan efesien. Seorang manajer operasi
bertanggung jawab mengelola proses pengubahan input (dalam bentuk
material, tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam
bentuk barang dan jasa).
C. Kepemimpinan
Setelah
perencanaan dibuatdan struktur organisasi dibentuk, maka langkah selanjutnya
adalah pengisian jabatan dalam organisasi, dikalangan para ahli manajemen ada
bermacam-macam pendapat tentang kepemimpinan.
Menurut
Stoner, kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang
berhubungan dengan tugas. Ada tiga aplikasi penting, Pertama kepemimpinan yang
melibatkan orang lain (bawahan atau pengikut), kualitas seorang pemimpin
ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin. Kedua,
kepemimpinan merupakan kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan
anggota kelompok. Ketiga, kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi bawahan
juga mempunyai pengaruh.
Jadi
pada hakikatnya, esensi kepemimpinan adalah :
a.
Kemampuan mempengaruhi tata laku orang laina, apakah dia pegawai bawahan, rekan
sekerja atau atasan.
b.
Adanya pengikut yang dapat dipengaruhi baik oleh ajakan, anjuran, bujukan,
sugesti, perintah, saran atau bentuk lainnya.
c.
Adanya tujuan yang hendak dicapai.
Tiga
dimensi kontingensi yang menetapkan faktor-faktor situasional utama untuk
menentukan efektifitas pemimpin, yakni :
1.
Hubungan pemimpin anggota : tingkat kepercayaan, keyakinan, dan rasa hormat
yang dimiliki bawahan terhadap pemimpin mereka ; dinilai sebagai entah baik
atau buruk.
2.
Struktur tugas : sampai sejauh mana tugas-tugas kerja itu diformalkan dan
dijadikan prosedur ; dinilai sebagai tinggi atau rendah.
3.
Kekuasaan posisi : tingkat pengaruh yang dimiliki seorang pemimpin terhadap kegiatan-kegiatan
berdasarkan kekuasaan seperti mempekerjakan, memecat, menertibkan, menaikkan
pangkat, dan menaikan gaji ; dinilai sebagai kuat atau lemah.
Menurut
teori alur-tujuan, perilaku seorang pemimpin itu dapat diterima oleh bawahan
sejauh mereka melihatnya sebagai sumber langsung kepuasan atau sebagai sarana
kepuasan masa depan. House mengidentifikasi empat perilaku pemimpin :
1.
Pemimpin yang direktif : membiarkan bawahan mengetahui apa yang diharapkan dari
diri mereka, menjadwal pekerjaan yang harus dilakukan, dan memberi bimbingan
spesifik mengenai bagaimana caranya menyelesaikan tugas-tugas.
2.
Pemimpin yang suportif : bersikpa bersahabat dan menunjukan perhatian terhadap
kebutuhan-kebutuhan bawahan.
3.
Permimpin yang partisipatif : berunding dengan bawahan dan menggunakan
saran-saran mereka sebelum membuat keputusan.
4.
Pemimpin yang berorientasi prestasi : mematok tujuan-tujuan yang menantang dan
mengharapkan bawahan untuk bekerja pada tingkat yang paling tinggi.
II Perencanaan dan Penetapan Manajemen
1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan
menyangkut merumuskan sasaran atau tujuan organisasi, menetapkan strategi
menyeluruh untuk mencapai tujuan, untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan.
Perencanaan memantapkan usaha yang
terkoordinasi. Rencana memberi arah kepada para manajer dan juga non-manajer.
Perencanaan mengurangi ketidakpastian dengan mendorong para manajer untuk
melihat kedepan, mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak perubahan,
dan menyusun tanggapan-tanggapan yang tepat. Perencanaan juga dapat konsekuensi
tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan oleh para manajer dalam menanggapi
perubahan.
Selain
itu, perencanaan mengurangi kegiatan-kegiatan yang tumpang tindih dan sia-sia.
Koordinasi sebelum terjadi akan cenderung menunjuk ke pemborosan dan
berlebihan. Selain itu apabila sarana dan tujuan-tujuannya jelas,
ketidakefisenan menjadi jelas dan dapat dikoreksi atau dihilangkan.
Akhirnya
dapat didefinisikan bahwa perencanaan adalah suatu proses
pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta berdasarkan
asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya.
2. Manfaat Perencanaan
Perencanaan
memantapkan usaha yang terkoordinasi. Rencana memberi arah kepada para manajer
dan juga non-manajer. Ketika para karyawan mengetahui kemana arah organisasi
itu dan apa yang harus mereka sumbangkan untuk mencapai sasaran tersebut,
mereka dapat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka, bekerja sama satu sama
lain dan bekerja dalam tim. Tanpa perencanaan, departemen-departemen mungkin
bekerja dengan tujuan yang saling bertentangan dan menghambat organisasi untuk
bergerak secara efisien menuju sasarannya.
Oleh
karenanya, manfaat memiliki beberapa manfaat. Manfaat dari perencanaan
diantaranya :
a.
Mengarah pada tindakan yang bertujuan
b.
Menghindari kesalahan atau resiko
c.
Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan)
d.
Memungkinkan koordinasi
e.
Metode yang digunakan bisa lebih baik
f.
Bisa berhemat atau ekonomis dana
g.
Bisa menghemat tenaga manajemen
h.
Sebagai dasar untuk pengendalian
3. Jenis Perencanaan Dalam Organisasi
Macam-macam
perencanaan dapat dikelompokkan didasarkan pada beberapa segi yaitu : (1)
berdasarkan jangka waktu, (2) berdasarkan sifat perencanaan, (3) berdasarkan
alokasi sumber daya, (4) berdasarkan tingkat keluwesan, (5) sistem yang dianut,
dan (6) berdasarkan cara pelaksanaannya.
1. Berdasarkan Jangka Waktu
Berdasarkan
jangka waktu perencanaan dibagi tiga, yaitu :
a.
Perencanaan Jangka Panjang
Biasanya
mempunyai rentang waktu antara 10 sampai 25 tahun. Tujuan pokok rencana jangka
panjang adalah meletakkan landasan bagi rencana jangka menengah dan pendek,
sehingga masalah-masalah yang harus diselesaikan dalam jangka waktu panjang
dapat dipertimbangkan dahulu.
b.
Perencanaan Jangka Menengah
Biasanya
mempunyai rentang waktu antara 4 sampai 6 tahun. Dalam perencanaan jangka
menengah ini walaupun masih umum, sasaran-sasaran dalam kelompok besar sudah
dapat diproyeksikan dengan jelas.
c.
Perencanaan jangka Pendek
Rencana
jangka pendek mempunyai rentang waktu 1 tahun, biasanya disebut juga rencana
operasional tahunan.
2. Berdasarkan Sifat Perencanaan
Berdasarkan
sifat perencanaan, perencanaan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a.
Perencanaan dengan Komando
Biasanya
dilaksanakan dimasyarakat sosialis seperti mantan negara Uni Soviet. Pada
sistem ini ada satu penguasa pusat yang merencakan, mengatur, dan memerintahkan
pelaksanaan rencana sesuai dengan sasaran dan prioritas yang telah ditetapkan
sebelumnya.
b.
Perencanaan dengan Rangsangan
Merupakan
sistem perencanaan yang demokratis. Sistem ini dilakukan dengan cara
memanipulasi pasar. Tidak ada keharusan, tetapi ajakan.
3. Berdasarkan Alokasi Sumber Daya
Berdasarkan
alokasi sumber daya, perencanaan dibagi menjadi dua :
a.
Perencanaan Keuangan
Perencanaan
keuangan penting dalam rangka menghapuskan ketidakseimbangan antara penawaran
dengan permintaan dan untuk menghitung biaya serta hasil berbagai proyek.
b.
Perencanaan Fisik
Suatu
usaha untuk menjabarkan usaha pembangunan melalui pengalokasian faktor produksi
dan hasil produksi sehingga memaksimalkan pendapatan dan pekerjaan.
4. Berdasarkan Tingkat Keluwesan
Berdasarkan
tingkat keluwesan suatu perencanaan dibagi menjadi 2, yaitu :
a.
Perencanaan Indikatif
Perencanaan
Indikatif diketahui bersifat menyeluruh, dimana badan perencanaan sampai
menentukan hal-hal yang rinci seperti jumlah yang akan diinvestasikan pada
masing-masing sektor, penetapan harga produk dan faktor produksi.
b.
Perencanaan Imperatif
Dibawah
perencanaan imperatif semua kegiatan dan sumber daya ekonomi berjalan menurut
komando negara. Ada pengawasan menyeluruh oleh negara terhadap faktor produksi.
5. Berdasarkan Sistem Ekonomi
Berdasarkan
sistem ekonomi yang dianut suatu negara, perencanaan dapat dibagi menjadi :
a.
Perencanaan dalam Kapitalisme
Tidak
disandarkan pada rencana yang terpusat (central plan). Dengan tiadanya rencana
pusat, maka alat-alat produksi bisa dimiliki secara pribadi.
b.
Perencanaan dalam Sosialisme
Perencanaan
dalam sosialisme didasarkan pada rencana yang terpusat. Ada badan penguasa atau
badan perencanaan pusat yang merumuskan rencana bagi keseluruhan.
c.
Perencanaan dalam Ekonomi Campuran
Perekonomian
campuran adalah gabungan dua sistem ekonomi, kapitalisme dan sosialisme. Sistem
ini merupakan sistem yang bebas dari kejelekan kapitalisme dan sosialisme
tetapi menyatupadukan segi-segi baiknya.
6. Berdasarkan Cara Pelaksanaanya
Dari
sudut pelaksanaannya, perencanaan dapat dibedakan menjadi :
a.
Perencanaan Sentralistik
Keseluruhan
proses perencanaan suatu negara berada dibawah badan perencanaan pusat. Badan
ini merumuskan suatu rencana pusat, menetapkan tujuan, sasaran dan prioritas.
b.
Perencanaan Desentralistik
Perencanaan
desentralistik mengacu pada pelaksanaan rencana dibawah. Rencana dirumuskan
oleh badan perencanaan pusat setelah berkonsultasi dengan berbagai unit
administrasi negara.
BAB III
KESIMPULAN
Istilah manajemen
mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja
agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-kegiatan
utama yang dilakukan oleh para manajer. Fungsi ini lazimnya disebut merancang,
mengorganisasi mengarahkan dan mengendalikan.
Kepemimpinan adalah proses
mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas. Ada tiga
aplikasi penting, Pertama kepemimpinan yang melibatkan orang lain (bawahan atau
pengikut), kualitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima
pengarahan dari pemimpin. Kedua, kepemimpinan merupakan kekuasaan yang tidak
seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Ketiga, kepemimpinan
disamping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh.
Perencanaan
adalah suatu
proses pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta berdasarkan
asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Robbins, S dan Coulter, M. 2004. Manajemen Jilid 1. Jakarta : INDEKS
2. Robbins, S dan Coulter, M. 2004. Manajemen Jilid 2. Jakarta : INDEKS
3. Leavitt, Harold J. 1992. Psikologi Manajemen. Jakarta : Erlangga
4. Schermerhom, Jr, J. 1998. Manajemen. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta
5. Widjaja, Amin. 1993. Suatu Pengantar Manajemen. Jakarta : Rineka Cipta
6. Abdul Mukhyi, M dan Saputru, I. 1995. Pengantar Manajemen. Jakarta : Gunadarma
7. Arsyad, L. 1993. Pengantar Perencanaan Ekonomi. Yogyakarta : Media Widya Mandala
8. Sastrodiningrat,S. 1999. Kapita Selekta dan Manajemen Kepemimpinan. Jakarta : IND-HILL-CO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar